Jumat, April 19, 2013

Wagub minta raja-raja mendorong revitalisasi Budaya





Wagub Gubernur Nusa tenggara Timur (NTT), Ir.Eston Lelo Foenay,M.Si  memintah agar para raja-raja di wilayah Nusa Tenggara Timur mendorong revitalisasi budaya, karena zaman terus berubah,tetapi khasana kebudayaan juga penting karena mencirikan etnis dan budaya daerah dan kerajaan bersangkutan, namun yang terjadi justru dengan budaya melakukan seremonial dan pesta pora yang berlangsung lama akan berimabas pada ekonomi, pasalnya dalam pesta pora yang memakan waktu yang lama banyak ternak yang disembelih bahkan sampai ratusan ekor, hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian warga masyarakat hal ini diungkapkan Eston Foenay saat


 membuka forum pertemuan Kegiatan temu silahturahmi raja-raja se-NTT rayon 1,yakni Daratan Timor, Rote Ndao,Sabu Raijua dan Alor  yang berlangsung di kerajaan Thie dikediaman penerus taktah kerajaan Thie,Obie Mesak di Oebafok, Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote ndao kamis (18/04) kemarin 

Eston yang juga merupakan calon Gubenur NTT periode 2014-2018 mengatakan dengan melakukan pesta yang akan berlangsung lebih dari sehari  akan memakan biaya yang banyak termasuk banyak ternak yang disembeli, oleh karena itu diharapkan dengan kehadiran pararaja-raja rayon 1 bisa  menjadi Icon untuk mendorong masyarakat diwilayah masing-masing untuk tidak membuat pesta pora yang berlebihan, karena budaya akan tetap dipelihara tanpa membutuhkan biaya yang besar   katanya mengajak
Dalam kesempatan itu pula ketua Panitia tingkat Provinsi NTT, Drs.Abraham Klakik mengatakan tujuan diselengarakan kegiatan silahturami raja-raja se-NTT adalah  mendukung pembangunan pariwisata NTT melalui tingkatan dan pemanfaatan pemberdayaan budaya peningalan leluhur melalui dialog budaya dan silaturahmi raja-raja se-NTT di 3 wilayah yakni wilayah 1 meliputi  yakni Daratan Timor, Rote Ndao,Sabu Raijua dan Alor , wilayah 2  daratan Flores dan wilayah  3, daratan sumba 
Selain itu, ada tiga tujuan lain yakni menjaring data yang komprehensif antara raja-raja/usif di  tiga wilayah  sebagai upaya untuk meningkatkan sinergitas dan pewaris kerajaan atau raja-raja/usif, pemangku adat atau budayawan dalam rangka meningkatkan peran dan mendukung program pemerintah dalam memanfaatkan dan pelestarian budaya leluhur secara optimal, kedua  meningkatkan pemberdayaan leluhur  wilayah NTT yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, keempat mengukuhkan wadah atau organisasi pewaris kerjaaan dan pemangku adat Provinsi NTT yang ada di 3 wilayah  sebagai organisasi masyarakat yang didukung masyarakat  budaya dan pemerintah dan juga Meningkatkan informasi dan promosi budaya peningalan leluhur didalam dan diluar negeri dan sebagai ajang untuk menjalin keakraban dan tukar menukar informasi  guna meningkatkan kecintaan terhadap budaya peningalan leluhur
Keberadaan raja-raja memang sudah ada sejak sebelum indonesia dimerdekaakan, sehingga tidak ada yang bisa mengangu lembaga adat dan dewan raja—raja”kita meminta pemerintah harus mendukung dan memberdayaan lembaga adat dan dewan raja-raja, dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan, karena secara nyata memang masyarakat adat kita selain tunduk pada struktur pemerntah negara, juga tunduk pada pemerintahan adat, sehingga Konsisi NKRI sudah merdeka kita mau bergandengan tangan dengan  pemerintah memerangi kemiskinan kebidohan dan keterbelakangan yang ada 






Tidak ada komentar: